Lembaga perguruan tinggi tidak hanya sebagai tempat untuk mengembangkan prestasi akademik saja. Selain mengembangkan kompetensi akademik, perguruan tinggi juga harus berperan aktif dalam membantu mahasiswa mengembangkan kemampuan non-akademik dan soft skill yang penting untuk keberhasilan di dunia kerja.
Beberapa kemampuan non-akademik dan soft skill yang dapat dikembangkan di perguruan tinggi antara lain keterampilan komunikasi, keterampilan kepemimpinan, kemampuan bekerja sama dalam tim, keterampilan presentasi, kreativitas, dan inovasi. Selain itu, perguruan tinggi juga dapat membantu mahasiswa dalam mengembangkan kemampuan sosial, emosional, dan spiritual melalui kegiatan-kegiatan seperti kegiatan sosial, kegiatan olahraga, dan kegiatan keagamaan.
Dengan begitu, mahasiswa tidak hanya memiliki kemampuan akademik yang baik, tetapi juga memiliki kemampuan non-akademik dan soft skill yang dibutuhkan untuk menjadi individu yang sukses di masa depan. Oleh karena itu, penting bagi perguruan tinggi untuk memberikan perhatian yang serius dalam pengembangan kemampuan non-akademik dan soft skill bagi mahasiswanya.
Prodi Psikologi Islam, Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Ponorogo memiliki program kegiatan Studi Ekskursi sebagai bentuk kerjasama dengan pihak eksternal dalam mengembangkan mewujudkan visi keilmuan pada tahun 2036, “Mengembangkan keilmuan Psikologi Pendidikan berbasis riset dengan mengelaborasi keindonesiaan, kearifan lokal dan nilai profetik”.
Kegiatan yang dilaksanakan pada Selasa (20/12/22) ini berlokasi di ke RSJ Grhasia Yogyakarta, dan Desa Wisata Jatimulyo Kulonprogo dan diikuti oleh mahasiswa dan dosen program studi psikologi islam sejumlah 28 orang. Dari kegiatan studi ekskursi ini, diharapkan mahasiswa dan dosen yang terlibat dapat memperoleh manfaat yang signifikan dalam meningkatkan pemahaman dan keterampilan praktis di bidang psikologi, serta memperoleh informasi yang berharga terkait dengan sistem kinerja di Fakultas (Oleh: Devid Erwahyudin, M.Pd)
Tinggalkan Balasan